Disebuah
perkotaan hidup sebuah keluarga kecil yang sangat kaya Raya. Ibu bernama
“Lastri”, ayah bernama “Maman” mereka memiliki 1 orang anak anak laki-laki yang
bernama “ Doni” dan satu orang anak perempuan yang bernama “Lala”.
Ayah
bekerja sebagai Anggota Legislatif, dan Ibu menjadi Ibu rumah tangga , Ka Doni
adalah salah satu mahasiswa di salah satu Unversitas Negeri di Jakarta, dan
Lala baru saj menduduki bangku SMA.
Ditengah
kekayaan yang mereka miliki tak satupun dari mereka yang bersikap angkuh dan
sombong kepada sesama. Mereka hidup sangat bahagia. Anak-anak mereka tak ada
yang dimanjakan dengan harta yang berlimpah. Merka juga tak pernah lupa untuk
terus mengucap syukur kepada Tuhan atas anugrah dan karunia-Nya
Suatu
hari keluarga mereka mendapat ujian dari Tuhan, mereka mendapat kabar bahwa
sang ayah terjerat Korupsi. Segerombolan polisi pun datang kerumah Pak Maman .
Polisi
: “Selamat Siang bu !”
Ibu
Lastri : “iya, Selamat Siang Pak ! bapak mencari siapa ?”
Polisi
: “apa benar ini kediaman Bapak Maman?”
Ibu
Lastri : “iiya benar, saya istrinya pak”
Polisi
: “ Pak Maman terlibat kasus korupsi dan kekayaan yang pak Maman miliki akan
kami sita semua bu !”
Ibu lastri hanya
berucap istigfar, meminta ampunan dan diberi kesabaran atas peristiwa yang
sedang menimpa suaminya.
Pak maman pun di
bawa kekantor polisi.
Ibu
Lastri dan kedua anaknya pun tak menyangka bahwa ayahnya terlibat skandal
Korupsi, mereka yakin bahwa ayahnya bekerja dengan jujur dan sangat disiplin.
Mereka
hanya berfikir bahwa ini hanyalah ujian dari Tuhan, Tuhan tak kan memberi
cobaan yang melebihi batas kemampuan umatnya.
Mereka pun pergi
meninggal kan rumah yang telah di sita oleh Bank.
Lala : “Ibu kita
mau tinggal dimana ? Polisi itu pasti salah bu, ayah ga mungkin bersalah bu,
ayah itu orang baik, ayah gak mungkin melakukan korupsi.
Ibu Lastri tetap
tidak menunjukkan kesedihannya di depan kedua anaknya
Ibu : “ iya Lala,
ibu juga percaya bahwa ayah gak mungkin melakukan hal itu, kita yang sabar ya,
sementara ini kita cari rumah yang sewa perbulannya tidak terlalu mahal, yang
penting tempatnya nyaman untuk kita tempati.”
Kak Doni : “iya,
tenang ya putri kecil, ayah pasti baik-baik aja ko, kita berdoa saja sama
Tuhan, biar masalah kita cepat selesai.”
Lala
: “ iya Bu , Iya kak”
Sambil tersenyum
kecil Lala memeluk erat sang Ibu dan juga Kak Doni
Akhirnya
mereka pun dapat perumahan yang tak begitu mewah, tapi nyaman untuk di tempati,
mereka melakukan aktifitas mereka seperti biasa.
Tak
ada satu pun dari mereka yang mengeluh dengan keadaan yang ada, mereka tetap
tersenyum dan bersyukur, dan mereka selalu berdoa untuk ayahnya.
Perbincangan
sederhana antara Ibu dan Lala diruang tamu yang tak sebesar rumah nya dulu,
dengan manja Lala duduk di pangkuan sang Ibu.
Lala : “Lala
bersyukur deh sama Tuhan, Lala diberikan Ibu yang begitu baik dan cantik
seperti Ibu, di berikan Ayah yang selalu sayang sama Lala, ada Kak doni juga
yang baik banget sama Lala. Lala yakin masalah ayah cepat selesai ya bu. Lala
yakin ayah gak bersalah, polisi itu pasti salah tuduh deh bu, iya kan bu ?”
Ibu : “ iya
sayang, Ibu juga seneng banget punya putri kecil yang cantik kaya Lala, punya Pangeran
yang ganteng kaya Kak Doni, kalian kebanggaan Ibu, kalian ga pernah ngeluh sama
keadaan yang sekarang kita hadapi. Dan buat ayah, ibu juga yakin ko ayah gak
bersalah, makanya kita jangan berhenti berdoa sama Tuhan, biar masalah ini
cepat selasai dan kita dapat berkumpul lagi seperti dulu.
Lala pun memeluk
dengan erat sang Ibu dengan air mata yang bercucuran
Lala
: “ Lala kangen ayah bu !”
Ibu pun berusaha
menenangkan dan membuat Lala tersenyum
Sebulan
telah berlalu, tepat tanggal 4 April Lala berulang tahun yang ke-17. Lala , Kak
Doni dan Ibu berkumpul diruang tamu, mereka merayakan ulang tahun Lala dengan
sederhana.
Lala : “ makasih
ya Bu , makasih ya Kak, Lala seneng banget !” ( Lala sambil memeluk erat keduanya) walaupun hari ini, hari yang
spesial buat Lala, tapi tetep aja kurang spesial tanpa kehadiran ayah bu,.
Kira-kira ayah inget gak ya bu sama ulang tahun aku
Kak doni : “ ya
pasti inget lah La, Lala kan putri kesayangan ayah, masa ayah lupa sih. Tapi
Lala suka ga sama pesta ulang tahunnya , ya walaupun cuma kita rayain bertiga (Dengan kejailannya, kak doni mencolek pipi
Lala degan cream kue yang ada dijarinya)
Lala : “Ibu, kak
Doni tuh, pipi Lala kan jadi kotor nih (sambil
membalas dengan mecolek pipi Kak Doni dengan cream kue)
Ibu : “ Doni ,
udah dong jangan ngeledek adik nya terus. Sekali lagi selamat ulang tahun ya
putri kecil nya Ibu”
Lala : “ Kan udah
17 tahun bu masa masih dipanggil putri kecil sih (dengan nada yang manja)
Kak
Doni : “Maunya dipanggil apa? Putri Keong ? “
Suasana pun mencair
dengan celotehannya Kak Doni, Lala dan Ibu pun ikut tertawa dalam kegembiraan.
Ibu : “oh, iya La,
ibu punya hadiah yang sangat spesial buat Lala. Ayo Kak Doni matanya Lala
ditutup dulu”
Lala
: “asik dapet kejutan lagi, kejutannya apa nih Bu ? Apa Kak kejutannya?”
Kak
Doni : “ditutup dulu matanya La, kan
biar lebih terkejut”
Ibu
: “ Sudah- sudah. Ayo Lala apakah sudah siap melihat kejutan ini ?”
Lala
: “Siap dong bu, Lala makin penasaran nih”
Muncul seorang
lelaki yang sangat di rindukan Lala, ayah yang selalu di nantikan kehadirannya
oleh Lala
Ibu
dan Kak Doni : (berhitung bersama, 1,2,
dan 3)
Lala pun membuka
mata dan betapa terkejutnya Lala melihat sang Ayah telah berdiri gagah
dihadapan matanya, tanpa berfikir panjang Lala langsung memeluk erat sang ayah
sambil bercucuran air mata.
Ayah
: “Surprise ! selamat ulang tahun putri kecilnya ayah (sambil mengecup kening Lala)
Lala : “Ayah,
Lala kangen banget sama ayah, ayah baik-baik aja kan? Lala yakin kalo ayah
pasti ga bersalah !”
Ayah : “Iya
sayang, ayah baik-baik aja. Semua masalah sudah selesai. Polisi hanya salah
tangkap dan meminta keterangan pada ayah. Ini juga pasti berkat doa dari kalian
semua kan. “
Lala
: “Ibu sama Kak Doni kok gak ngasih tau Lala kalo ayah udah pulang”
Kak Doni : “Kalau
dikasih tau ya bukan kejutan dong La namanya “(Sambil mencubit hidung Lala)
Lala
: “Pelukan dulu dong, emang ga kangen?”
Ibu,
Ayah , Kak Doni : (bersamaan) ya
kangen dong”
Mereka berpelukan
melepas kerinduan.
“Lala seneng deh,
ternyata Tuhan dengerin doa Lala di tiap sujud nya Lala.
Ayah udah kumpul
bareng lagi bareng kita semua.
Ibu udah ga perlu
cape kerja cari uang buat memenuhi kehidupan kita tiap hari.
Kak Doni juga ga
pelu cari kuliah sambil kerja buat nyari tambahan uang.
Semua udah balik
seperti semula”
Mereka
pun bersiap untuk menempati rumah yang mereka tempati dulu. KPK sudah tidak
menyita rumah Pak Maman. Betapa senangnya hati mereka semua.
Ayah
: “ kita sampai, ayo turun!”
Ibu : “Lala, Kak
Doni jangan lupa barang-barangnya diturunin, pelan-pelan jangan bercanda terus”
Kak
doni , Lala : (bersamaan) iya ibu “
Lala : “ Lala
seneng banget akhirnya kita kumpul bareng lagi, buat Lala kekayaan yang kita
milikin sekarang gak ada gunanya kalo diantara kita gak ada. Bagi Lala “Bahagia Itu Sederhana” gak perlu rumah
mewah , mobil mewah , harta merlimpah, tanpa adanya Ayah, Ibu dan Kak Doni
semua gak bakal berarti apa-apa. Bisa kumpul bareng, dengan kehidupan sederhana
gak apa-apa ko bagi Lala. Yang penting kita bisa kumpul terus selamanya.
Mereka
pun berpelukan, dan masuk kedalam rumah untuk melepaskan kerinduan dan
menjalani kehidupan yang lebih baik dan bahagia.